Simpan Sabu di Kandang Ayam, Ayah dan Anak Tiri Diringkus Satresnarkoba Polres Solok Kota

SOLOK KOTA -   Satresnarkoba Polres Solok Kota kembali berhasil melakukan penangkapan terhadap 3 (Tiga)  orang Laki-laki yang diduga melakukan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Golongan 1 Jenis Sabu.

Menurut keterangan Kapolres Solok Kota AKBP Ahmad Fadilan, S.Si, M.Si, M.Sc, melalui Kasatresnarkoba IPTU Rico Putra Wijaya, SH, dua orang  diantaranya berinisial SA (42 Tahun) dan MAA (22 Tahun) yang merupakan ayah dan anak tiri itu berhasil diringkus  di rumahnya, di JL. Jamal RT.02 RW.02 Kelurahan Nan Balimo Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok, Sumatera Barat, beserta satu orang konsumen / pembeli RH (28 Tahun). 

Baca juga: Sukses Gagalkan Penyeludupan Ganja Lintas Sumatera Jawa, Kasatresnarkoba Polres Solok Kota dan Jajaran Diganjar Piagam Penghargaan Oleh Kapolres

Saat dilakukan penggerebekan, terduga pelaku SA menerangkan bahwa dirinya menyimpan narkotika jenis sabu di belakang rumah tepatnya di dekat kandang ayam. Selanjutnya Tim bersama saksi langsung menuju ke belakang rumah dan di bawah pintu kandang ayam Terduga Pelaku SA mengambil sebuah potongan kayu yang telah dilubangi dan kemudian menyerahkannya kepada Tim Kepolisian.

Saat penutup potongan kayu tersebut dibuka, ditemukan 7 (tujuh) buah plastik klip bening. Kemudian di samping kandang ayam kecil SA juga mengambil sebuah Potongan kayu yang telah dilubangi yang berisi 1 (satu) buah plastik klip bening yang berisikan 4 (empat) paket diduga berisikan Narkotika golongan I jenis shabu yang diungkus plastik klip bening, 1 (satu) buah plastik klip bening yang berisikan 4 (empat) paket diduga berisikan Narkotika golongan I jenis shabu yang dibungkus plastik klip bening dan 10 (sepuluh) buah plastik klip bening.

Baca juga: Usai Transaksi, Seorang Warga VI suku Dibekuk Satresnarkoba Polres Solok Kota

Kepada Petugas keduanya mengaku bahwa terduga pelaku RH baru saja membeli Narkotika jenis sabu paket 200 (dua ratus) dengan harga Rp. 200.000. - (dua ratus ribu rupiah) kepada SA.

Kemudian tim juga melakukan pemeriksaan terhadap pakaian dan badan para tersangka hingga ditemukan uang sejumlah Rp. 700.000. - (tujuh ratus ribu rupiah) di dalam saku depan sebelah kanan celana yang dipakai oleh SA. Sementara di dalam saku depan sebelah kanan celana yang dipakai oleh RH juga ditemukan uang dengan jumlah Rp. 50.000. - (lima puluh ribu rupiah) dan di dalam saku depan sebelah kirinya ditemukan uang dengan jumlah Rp. 69.000. - (enam puluh sembilan ribu rupiah).

Baca juga: Olvian dan Naufal Berdamai, Konflik Panjang di Apartemen Taman Rasuna Berakhir

Selain itu, Terduga Pelaku MAA juga mengaku menyimpan Narkotika di samping Pot Bunga yang berada di depan rumah tersebut. Setelah diperiksa, ditemukan 1 (satu) buah potongan kayu yang telah dilubangi berisi1 (satu) buah plastik klip bening yang berisikan 5 (lima) paket diduga berisikan Narkotika Golongan I jenis sabu yang dibungkus plastik klip bening, 1 (satu) buah plastik klip bening yang berisikan 2 (dua) paket diduga berisikan Narkotika Golongan I jenis sabu yang dibungkus plastik klip bening dan 1 (satu) buah plastik klip bening yang berisikan 2 (dua) paket diduga berisikan Narkotika Golongan I jenis sabu yang dibungkus plastik klip bening. 

Sebagai barang bukti Tim juga mengamankan  (satu) unit handphone android merk Realme warna biru milik SA yang diletakan di atas meja yang berada di ruang tamu rumah tersebut, 1 (Satu) unit Handphone android merk Redmi warna Hitam milik MAA serta 1 (satu) unit Sepeda Motor merk Honda Beat warna Putih Biru BA 2978 HT yang digunakan oleh RH.

Baca juga: Dahlan Pido: Presiden Melanggar Sumpah Jabatan dan TAP MPR  RI No. VI/MPR/2001

Ditambahkan IPTU Rico, bahwa SA atau ayah tiri MAA merupakan residivis dalam kasus yang sama, dan ini merupakan yang ketiga kalinya.

Saat ini Para Tersangka dan seluruh Barang Bukti telah diamankan di Mako Polres Solok Kota pada Satuan Reserse Narkoba untuk dilakukan pemeriksaan dan proses hokum lebih lanjut.  (Chomel)

Baca juga: Konsekuensi Hukum bagi Jurnalis yang Lakukan Framing, Fitnah, dan Informasi Menyesatkan dalam Publikasi Opini